「んんんん～～っ！！」 首をもたげ、真っ直ぐに地面を見て、ルスベルが声

「んんんん～～っ！！」

首をもたげ、真っ直ぐに地面を見て、ルスベルが声を上げる。
力尽きたはずの体を懸命によじり、目前に迫る固い石の地面を回避しようと最後まで諦めずに抗っている。
そこに人間の強さを見た気がして、誰もが涙した。
そして、

「――ああ、優しい世界！」

激突の直前、シリウスが叫んだ。
その声を聞き、一際、一体となった群衆の拍手が高くなり――、

「――――」

床に卵を落とすような、固く脆いものが潰れる音がして、視界が真っ赤に染まる。
頭から固い地面に全身を砕かれて、ルスベルだったものが真っ赤な肉の塊へと変貌し、肉片が広場に四散し、勇者は飛び散った。

――そしてそれを見届けた直後、

「ぶ……」

潰れる卵の音が鳴り止まない拍手のように響いた。
広場は、真っ赤な血溜まりになった。
それが最後だった。

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Nnnnnnnn ~ ~ aku! 」 Leher, melihat lurus tanah, Luce Bell angkat suara. Mencoba untuk menghindari batu keras yang menutup di tangan, harus menjalankan keras di tanah tinggi sampai akhir tanpa menyerah yang memerangi. Aku melihat seorang pria kekuatan, tidak ada air mata. Dan,"--Oh, manis dunia! 」 Tak lama sebelum pertempuran, Sirius berteriak. Meningkat menjadi tepuk tangan penonton mendengar suara, yang, bersama dengan「――――」 Memukul kalah orang-orang yang keras, rapuh seperti menjatuhkan telur pada lantai suara dan visi berwarna merah. Berubah menjadi massa daging merah dari kepala ke tanah keras yang rusak tubuh, lisberg adalah memercik pahlawan sepotong daging dan kemudian waktu square. --Dan hanya menontonnya「ぶ……」 Kedengarannya seperti tepuk tangan pertama mendengar telur. Piazza menjadi darah merah Chamber. Itu adalah yang terakhir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"N'n'n'n ~~ Tsu !!"

dipelihara leher yang buruk, lihat langsung di tanah, Rusuberu menaikkan suara.
Memutar ke hard kelelahan seharusnya tubuh, yang Ko 'untuk tidak menyerah dan mencoba untuk menghindari tanah batu keras segera sampai akhir.
Ada merasa bahwa melihat seorang pria kekuatan, semua orang meneteskan air mata.
Dan,

"-! Oh, lembut dunia"

benturan sebelum, menangis Sirius.
Mendengarkan suaranya, mencolok, heck Sekarang, tepuk tangan dari penonton meningkat -,

"----"

lantai, seperti menjatuhkan telur, maka suara sesuatu yang keras dan keruntuhan getas, visibilitas dicelup dalam warna .
Dan hancur seluruh tubuh ke tanah yang keras dari kepala, dan mengubah apa yang Rusuberu adalah massa daging merah, potongan daging Shisan di alun-alun, pahlawan itu berceceran.

- Dan segera setelah Mitodoke itu,

"bagian ......"

itu terdengar seperti tepuk tangan dering dari yang hancur suara telur.
Persegi telah menjadi darah merah terang waduk.
Itu yang terakhir.