抱きしめたエミリアに短い銀髪を撫でられ、片目を開けたフォルトナがそう呟

抱きしめたエミリアに短い銀髪を撫でられ、片目を開けたフォルトナがそう呟く。
しかし、やめるよう言われたわけではないと判断したエミリアは、そのままフォルトナの頭をゆっくりゆっくり、思いやりを込めて撫でることをやめない。

色々と、聞きたいことはたくさんあった。
けれど、それらを全て言葉にするには、幼いエミリアには足りないことや知らないことが多すぎて、何も言えないままで。

「ね、エミリア」

「……ん」

静かに頭を撫で続けるエミリアを見つめて、フォルトナはその目を細める。ふと、エミリアは自分と同じ紫紺の双眸に、涙の粒が浮かぶのを見た。
瞬きの瞬間、その涙はフォルトナの頬を伝って流れ落ち、フォルトナはそれを拭うこともしないままエミリアに微笑みかけて、

「――愛しているわ」

聞きたいことも、知りたいことも、たくさんあった。
――けれど今は、母のその言葉一つで、満足しておこうと幼いエミリアは思った。

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fortuna Emilia memeluk dan membelai dengan pendek, buka satu mata jadi bergumam. Ada, bagaimanapun, tidak berhenti membelai, sebagai kepala Fortune perlahan-lahan perlahan-lahan, kepedulian penuh kasih Emilia memutuskan diberitahu untuk mampir. Banyak hal dan saya ingin mendengar. Tapi untuk dimasukkan ke dalam kata-kata semua Emilia muda tidak signifikan dan tidak tahu banyak di mengatakan apa-apa, terlalu."Kau tahu, Emilia.「…… Aku" Fortuna adalah menyipitkan mata, menatap Emilia terus menepuk-nepuk kepala dengan lembut. Tiba-tiba, Emilia melihat tempat yang sama yang meluap pada Teardrop. Tersenyum di Emilia melalui pipi saat Fortuna dalam sekejap mata, air mata jatuh, keberuntungan tidak pernah menghapus itu turun,"--aku mencintaimu. Juga ingin mendengar apa yang saya ingin tahu terlalu banyak. --Tapi saya berpikir sekarang adalah satu bahasa ibu dan aku akan bahagia dengan muda Emilia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Membelai rambut keperakan singkat ke pelukan itu Emilia, gumam jadi Forutona membuka satu mata.
Namun, Emilia itu ditentukan bahwa tidak diberitahu untuk berhenti, karena pelan pelan kepala Forutona, tidak berhenti membelai dengan kasih sayang yang besar.

Banyak, bahwa Anda ingin mendengar ada banyak.
Tapi, mereka semua kata-kata, dan yang terlalu banyak tidak Ya tahu bahwa tidak cukup untuk muda Emilia, tidak ada tetap tidak mengatakan.

"Saya, Emilia"

"N ......"

diam-diam menatap Emilia untuk terus membelai kepala, Forutona menyipitkan mata nya. Tiba-tiba, Emilia melihat sepasang mata yang sama berwarna ungu kebiruan dan saya sendiri, air mata dari biji-bijian yang mengapung.
Momen berkedip, air mata mengalir di sepanjang pipi Forutona, Forutona tersenyum di Emilia tanpa juga menyeka,

"- Aku cinta saya harus"

mendengar seperti itu, mungkin ingin tahu, banyak itu.
- Tapi sekarang, dalam kata-kata salah satu ibu, Emilia muda mencoba untuk menjaga pikiran bahagia.