ものごとを実際以上(じっさいいじょう)におおげさに言いあらわす表現を、

ものごとを実際以上(じっさいいじょう)におおげさに言いあらわす表現を、古典レトリックでは＜誇張法＞あるいはイペルボール（ハイパーボリ）と名づけ、ことばのあやの一種としてかぞえていた。直喩(ちょくゆ)、隠喩(いんゆ)、換喩(かんたとえ)、提喩(つつみさとり)。。という比喩類のように特定の形式がさだまっているのではなく、つまり、どんな形式をまとうこともあるわけで、わざわざ＜あや＞の一種目としてあつかうほどのことがらとは思われぬかもしれない。が、なぜか古代から近代まで修辞理論にはかならず、あやのひとすとしてこの用語が登場する。

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mewakili hal-hal sebenarnya menyatakan atas (bahkan ijou) tidak dapat dilebih-lebihkan, disebut < hiperbola] atau iperball (hiperbola) dalam retorika klasik, menghitung sebagai suatu kiasan. Kunjungi SIMILE (chokuyu), metafora (innyu) dan metonymic asing (kanntatoe), diberikan metafora (tsutsumisatori). Itu mungkin masalah di sana, mengenakan apa format, daripada format khusus yang sembrono seperti metafora, mengganggu < ayano > dengan semacam tidak wajar. Dari mengapa kuno sampai zaman modern dalam teori retoris, tekan Aya's muncul istilah ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bahkan lebih dari (fakta abnormal) dalam representasi mewakili mengatakan hal-hal yang berlebihan, bernama dalam retorika klasik <hiperbola> atau Iperuboru (hiper Helsingborg), itu dihitung sebagai semacam kiasan. Simile (simile), metafora (metafora), metonimia (kaleng misalnya), synecdoche (Tsutsumi pencerahan). . Daripada format tertentu diselesaikan sebagai metafora seperti, yaitu, bentuk apapun tapi kadang-kadang berpakaian, dan mungkin tak terduga muncul untuk mengganggu ditangani lebih banyak hal sebagai mata semacam <Aya> . Ada, teori mengapa retorika dari kuno sampai zaman modern selalu, istilah ini muncul sebagai Hitosu dari Aya.