――やめて、お願いだから……もう、見たくないの……お願い……。 懇願も

――やめて、お願いだから……もう、見たくないの……お願い……。

懇願も届かない。願いは叶わない。望みは、断ち切られるばかりだ。
そうと知っていたはずの現実は、夢の世界ですら残酷な事実を押しつける。それも、過去の自分と、最大の過ちの形を見せつけることで。

「――――っ」

幼いエミリアの紫紺の瞳が、視界を遮る雪の煙の向こうに希望を見たように輝く。
彼女の視線の先にあるのは、幼いエミリアの知る限り、この世で最も背の高い大樹の幹だ。『祈りの大樹』と呼ばれるその大木は、目に見えない神聖なものへの祈りを捧げるための神木で、集落中の誰もが大切にしてきたかけがえのない存在だ。
幼いエミリアも、その大樹の幹に触れているだけで、その大いなる恵みを肌に感じることができると、頑なに信じ込んでいた。

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

--Berhenti, demi Tuhan. Saya tidak ingin melihat lagi,... Mohon... Banding yang diterima. Keinginan tidak terpenuhi. Hanya berharap terputus. Jadi kenyataan akan tahu yang memaksakan fakta kejam yang bahkan di dunia mimpi. Dalam bentuk pamer masa lalu mereka dan kesalahan terbesar, terlalu.「――――っ」 Di belakang asap salju mengaburkan visi muda Emilia tempat mata aku melihat berharap bersinar. Muda Emilia sejauh yang Anda tahu, dalam tertinggi di dunia mewakili batang pandangan matanya pergi. Pohon besar yang disebut "Taiki doa ' adalah pohon suci untuk menawarkan doa-doa yang tidak kelihatan dan suci, tak tergantikan telah menjadi penting untuk semua orang di desa. Emilia muda juga menyebutkan yang mewakili batang besar rahmat merasa pada kulit dan telah disesatkan mengeras.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

- Keluar, ...... lain, dari tidak ingin melihat ... memberi saya ... Ayo.

Tidak mencapai bahkan banding. Jangan menjadi kenyataan. Harapan, aku hanya dipotong.
Realitas yang harus tahu Anda melakukannya adalah, bahkan impian dunia menekan fakta kejam. Hal ini juga, yang memamerkan masa lalu mereka sendiri, bentuk kesalahan terbesar.

"---- Tsu"

murid muda ungu kebiruan Emilia, bersinar seperti yang kita lihat dengan harapan luar asap salju menghalangi pandangan.
Beberapa awal garis nya terlihat, dengan pengetahuan tentang Emilia muda, paling tinggi Taiki batang di dunia ini. Pohon besar yang disebut "doa dari Taiki" adalah pohon suci untuk berdoa kepada terlihat suci, semua orang adalah kehadiran yang tak tergantikan, yang telah dihargai di desa.
Emilia muda juga, hanya menyentuh batang dari Taiki, dan bisa merasakan kulit anugerah besar, tidak yakin keras kepala.