「――――ッ！！」 風を切る。足が逸るままに、心が急き立てるままに。

「――――ッ！！」

風を切る。足が逸るままに、心が急き立てるままに。
足場の悪い斜面を飛ぶように駆け、枝木に頬をこすられる痛みに擦過傷を作り、何度も転びかけながらも、息の続く限りに走り続ける。

「――――！！」

声にならない声を上げ、張り裂けろとばかりに喉を開き、夜闇をうっそうと遮る緑の隙間から空を仰ぎ、澄んだ大気にやけに青白く輝く月と星の瞬きを見つめ、叫ぶ。
――そうやって体の中から、愚かしさという愚かしさを吐き出して、何もかもを空っぽにしてしまいたかった。

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

「――――ッ！！ 」 Dari angin. Untuk tetap sebagai satu kaki adalah untuk menjaga pikiran. Terus berjalan selama nafas sakit lalat atas lereng gemetar berlari dan digosok pipi pada ranting membuat lecet, panggilan jatuh lagi sementara pada.「――――！！ 」 Berteriak, menatap melalui hijau terbuka tenggorokan dan mengangkat suara hampir tidak mendengar, 張ri裂kero, dan menutupi langit malam gelap, jelas udara sangat pucat bintang dan bulan. --Aku spit kebodohan yang bernama kebodohan dari dalam untuk kosong segala sesuatu apa-apa, mencapai.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"---- Tsu !!"

merasakan angin. Tinggalkan Sebelum saya pergi lebih jauh kaki, meninggalkan pikiran adalah hiruk-pikuk.
Aku datang untuk terbang lereng buruk perancah, menciptakan lecet untuk rasa sakit yang menggosok pipi ke cabang-cabang, bahkan sambil menerapkan jatuh berkali-kali, terus berjalan selama Anda mengikuti nafas.

"---- !!"

Angkat suara yang tidak menjadi suara, buka tenggorokan hanya untuk Harisakero, kegelapan dari hijau kesenjangan yang menghambat padat Kesetiaan kosong, jelas sangat pucat bersinar bulan dan bintang-bintang untuk malam atmosfer menatap berkedip, menangis.
- Dari dalam tubuh untuk melakukannya, dengan pemakaian kebodohan itu kebodohan adalah, saya ingin akan mengosongkan semuanya.